
Kemajuan Pendidikan di Indonesia
Pada dasarnya pendidikan tidak hanya bisa didapatkan secara formal, siap juga melalui titisan, karakter dan cara berpikir. Jika kalian melihat dari sejarahnya, diskriminasi pendidikan telah terjadi dari dulu sampai sekarang. Untuk ini para pendiri teritori ini banyak mengusahakan kemerdekaan melalui petunjuk dan juga jalan berpikir. Kita tentu sudah tahu salah satu pahlawan Indonesia yakni, Ki Hajar Dewantara yang memperjuangkan tuntunan layak bagi kelompok pribumi tanpa menjamu status sosial. rifqi mendirikan sekolah Tekun Siswa tempat sapa pun untuk memerdekakan diri dari kedunguan melalui pendidikan.
Selain itu, tidak sama sekali tokoh laki-laki, adapun tokoh wanita adalah RA Kartini sekaligus berjuang dalam melaksanakan perlawanan terhadap ketidakadilan terutama untuk emansipasi perempuan. Meskipun biasa sebagai tokoh emansipasi, namun padangan sira dalam pendidikan saja tercermin melalui perjuangannya dan pemikirannya. Itulah mengapa apa yang beliau lakukan saja berkontribusi dalam sejarah pendidikan di Indonesia. Bagi Kartini, cewek punya peran diperlukan dalam pendidikan diawali seorang ibu di dalam keluarga yang membangun manusia untuk mencatat pendidikan yang perdana. Dari mereka seorang anak belajar berkata, merasa, dan mencurigai.
Kita pun percaya pasti banyak wajah lain pada masa sejarah kolonial, tiru andil dalam persabungan melalui pendidikan. Dengan perantara nabi perjuangannya rakyat anak negeri bisa mendapat saran yang tidak mereka ketahui. Perjuangan para tokoh tersebut melahirkan tidak sedikit tokoh lain nun nantinya terinspirasi & ikut berperan di memajukan pendidikan di dalam negeri serta membangun pemikiran-pemikiran kritis di memperjuangkan kemerdekaan. Hingga hari ini perlagaan mereka terus dikenang sebagai pemantik di dalam perjuangan yang tidak oleh senjata dalam, pertempuran, namun perjuangan melawan diskriminasi dalam tuntunan saat itu.
Petunjuk pada dasarnya pendidikan merupakan hak setiap wong. Siapa pun berhak mendapat pengetahuan buat memajukan dan menolong peradaban ke tingkatan selanjutnya. Indonesia di masa kolonial menyebrangi pendiskriminasian terutama di aspek pendidikan kira warga pribumi. Namun, para tokoh penggagas menyadari bahwa pendidikan sangat penting kira kemajuan berpikir serta mereka berkontribusi pada sejarah pendidikan di Indonesia. Namun member bisa melihat, turnamen akan hal mereka masih harus dikerjakan. Karena pendidikan waktu ini pun masih belum merata bagi semata warga negara nun be